GOAL TIME - Gebrakan besar dilakukan PSSI di awal 2025 dengan mendatangkan sejumlah pelatih dari Belanda serta pemain-pemain baru untuk memperkuat timnas Indonesia. Namun, harapan tinggi publik justru berujung kekecewaan setelah Indonesia dipermalukan Australia dengan skor telak 5-1.
Hasil ini sangat kontras dibanding pertemuan terakhir kedua tim di GBK pada September 2024, di mana Indonesia mampu menahan imbang Australia 0-0. Kekecewaan pun terlihat jelas di wajah para suporter yang hadir langsung di Sydney Stadium. Bahkan, mereka meneriakkan nama Shin Tae-yong (STY), menggema di seluruh stadion sebagai bentuk protes terhadap keputusan PSSI yang menghentikan pelatih asal Korea Selatan itu secara sepihak.
Evaluasi Besar-Besaran
Kekalahan memalukan ini menjadi pukulan telak bagi Patrick Kluivert yang menjalani debut sebagai pelatih kepala. Ekspektasi tinggi terhadapnya justru berbalik menjadi mimpi buruk bagi timnas Garuda. PSSI pun dikabarkan akan melakukan evaluasi besar-besaran sebelum laga krusial melawan Bahrain di GBK mendatang.
Sejatinya, Indonesia sempat mendapatkan hadiah penalti di awal laga, tetapi Kevin Diks gagal memanfaatkannya dengan baik. Kesalahan ini langsung dihukum oleh Australia yang mencetak tiga gol di babak pertama. Meski di babak kedua Indonesia mampu menguasai permainan, chemistry antar pemain yang masih kurang membuat strategi long ball sering dilakukan, tetapi tidak efektif. Hal ini dimanfaatkan dengan baik oleh pasukan Tony Popovic yang menambah dua gol lagi, sebelum Ole Romeny memperkecil kedudukan untuk Indonesia.
Hasil 5-1 ini memicu reaksi keras dari suporter yang menuntut adanya perubahan dalam skuat. Banyak yang menilai bahwa sekadar mendatangkan pemain berkualitas tidak cukup tanpa mental petarung dan kebersamaan tim yang kuat.
Alex Pastoor Jadi Solusi Sementara?
Melihat situasi yang semakin panas, muncul wacana agar Alex Pastoor mengambil alih strategi tim untuk menghadapi Bahrain. Pelatih asal Belanda itu diyakini bisa membawa permainan lebih efektif dan menarik dibandingkan laga melawan Australia. Jika Indonesia sampai kalah lagi dari Bahrain, tekanan terhadap PSSI dan Patrick Kluivert dipastikan akan semakin besar.
Bagaimanapun juga, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi timnas Indonesia. Diharapkan, dengan evaluasi cepat dan perbaikan strategi, Garuda bisa tampil lebih baik dan menjaga asa untuk bersaing di babak ketiga kualifikasi.
© πΆπΎπ°π» ππΈπΌπ΄