GOAL TIME - Pertandingan pekan ke-23 Liga 1 Indonesia antara Persik Kediri dan Persis Solo di Stadion Brawijaya, Jumat (14/2) malam, diwarnai insiden tak terduga. Laga yang berlangsung sengit itu tiba-tiba terhenti pada menit ke-87 akibat mati lampu, membuat seluruh stadion gelap gulita.
Persik Kediri, yang berambisi bangkit setelah empat laga tanpa kemenangan, tampil penuh semangat di hadapan pendukungnya. Namun, Persis Solo datang dengan kepercayaan diri tinggi setelah menaklukkan Persebaya Surabaya di pertandingan sebelumnya.
Saat pertandingan memasuki menit-menit akhir, lampu stadion mendadak padam, memaksa wasit menghentikan laga sementara. Suasana pun berubah, dengan para suporter di tribun menyalakan lampu ponsel untuk memberikan penerangan darurat. Setelah sekitar 10 menit perbaikan, lampu akhirnya kembali menyala, dan pertandingan bisa dilanjutkan dari menit terhenti.
Mati lampu di stadion profesional seperti Brawijaya tergolong jarang terjadi, terutama sejak era Liga 1 yang memiliki standar operasional tinggi. PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator liga menetapkan stadion harus memiliki sistem penerangan minimal 800 lux agar dapat menggelar pertandingan malam.
Meski kembali berjalan, pertandingan berakhir tanpa gol. Persik Kediri harus puas berbagi poin meski sempat unggul jumlah pemain sejak menit ke-5 setelah Romero Fergonzi mendapat kartu merah. Bahkan, mereka nyaris memimpin di menit ke-71 melalui gol Majed Osman, namun dianulir karena Ousmane Fane dianggap offside lebih dulu.
Hasil imbang ini membuat Persik tertahan di peringkat ketujuh dengan 33 poin, sementara Persis Solo semakin terpuruk di zona degradasi, berada di posisi ke-17 dengan 18 poin. Laskar Sambernyawa kini hanya unggul satu angka dari Madura United yang berada di dasar klasemen.
Dengan kejadian ini, diharapkan pihak pengelola stadion dapat melakukan evaluasi agar insiden serupa tidak kembali terjadi di masa depan.
© πΆπΎπ°π» ππΈπΌπ΄
Editor: aji